Jenis Kandang Ayam Berdasarkan Bentuk Lantai
Kalau melihat bentuk lantai, kita bisa mengelompokkan menjadi 3 bagian, yaitu kandang litter, slat dan campuran.1. Kandang litter
Untuk menghindari penyakit yang bersumber dari kotoran ayam, maka lantai dilapisi dengan litter (sekam padi) dengan ketebalan 5-10 cm.
Keuntungan dari kandang litter adalah kokoh dan mudah dalam pembuatannya serta hama tikus tidak mudah bersarang. Selain dari pada itu, biaya untuk membangun kandang jenis ini lebih murah.
Kerugian dari kandang litter adalah jumlah ayam yang dapat dipelihara per m2 terbatas dan juga pengontrolan gas amoniak yang harus mendapat perhatian lebih.
Beberapa cara mengatasi hal tersebut adalah :
- Memperbaiki sirkulasi udara dalam kandang.
- Jumlah populasi ayam yang dipelihara tidak terlalu padat.
- Menambahkan kapur pada litter/sekam padi untuk membantu penyerapan kadar air dan kelemababan udara.
- Membolak-balik secara teratur sekam padi tiap 3 sampai 4 hari sekali.
- Kalau gumpalan sekam sudah banyak/merata, segera lakukan penggantian sekam.
- Kalau ingin menambahkan sekam (tanpa membuang sekam lama), terlebih dahulu taburi kapur pada sekam lama tersebut.
- Lakukan perbaikan pada tempat minum ayam, jangan sampai air dengan mudah tumpah dan membasahi litter.
2. Kandang slat
Keuntungan menggunakan kandang jenis ini adalah jumlah ayam yang dipelihara lebih banyak per meter persegi, ayam lebih bersih dan tidak banyak menghirup gas amoniak karena ayam tidak bersentuhan langsung dengan kotoran serta gas amoniak yang timbul dengan mudah dikontrol.
Sementara kelemahannya adalah biaya untuk membangun kandang lebih besar, karena kandang harus dibuat kokoh untuk menopang pekerja yang memberikan makan/minum dan sebagainya. Lantai harus sering dikontrol untuk melakukan perbaikan jika ada yang lapuk/rusak (slat plastik lebih tahan).
3. Kandang campuran
Jenis Kandang Berdasarkan Cara Pemeliharaan
1. Kandang umbaran
Terdapat 2 bagian dalam menjalankan sistem ini yaitu bagian pertama adalah kandang yang memiliki atap dimana pakan, air minum, sarang untuk bertelur serta tempat menginap ayam berada di bagian tersebut. Sementara bagian kedua adalah tempat ayam bermain/diumbar, dengan pagar keliling dengan tinggi berada pada kisaran 2,5 meter.
2. Kandang sangkar/baterai
Keuntungan menggunakan kandang jenis ini adalah kontrol terhadap penyakit dan produktifitasnya lebih mudah. Sementara kerugian yang sering timbul adalah terjadi kelumpuhan pada ayam serta besarnya kemungkinan kanibalisme.
Kandang jenis ini selain untuk ayam yang siap bertelur, dapat juga digunakan untuk ayam kecil dan ayam remaja. Namun, di Indonesia kebiasaan peternak melakukan pembesaran ayam di tempat lain/kandang litter, kemudian sebelum masa bertelur (umur 17 minggu) ayam mulai dipindahkan dengan tujuan membiasakan ayam berada pada kandang sangkar/baterai.
Ukuran tiap petak kandang untuk ayam siap bertelur adalah 40 x 40 cm (bervariasi), sementara tempat minum/makannya kebanyakan peternak menggunakan pipa paralon yang dibelah dan diposisikan dibagian luar kandang yang dipasang secara memanjang.
Jenis Kandang Berdasarkan Tipe Dinding
1. Dinding terbuka
Keuntungan menggunakan sistem kandang dengan dinding terbuka adalah biaya yang relatif lebih murah, namun kerugiannya adalah susah mencapai suhu normal yang dibutuhkan ayam yaitu 21 sampai 27 derajat dan kelembaban berkisar pada 60%.
2. Dinding tertutup
Kelebihan menggunakan sistem ini adalah mampu menciptakan suhu ideal untuk ayam sehingga jumlah ayam yang dapat dipelihara tiap meter persegi lebih banyak. Sementara kelemahannya adalah membutuhkan dana lebih besar untuk membangunnya dan kebutuhan listrik termasuk besar untuk keperluan teknologi seperti exhaus fan/blower fan, penerangan dan sebagainya.
Kanda dengan tipe tertutup biasanya digunakan oleh peternakan besar.
sumber : https://www.anakdagang.com/ragam-jenis-kandang-ayam/